Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 06 Desember 2010

Oleh-oleh dari pameran komputer APKOM 2010 dan pameran Pesona Pangan Nusantara 5

Yippi!!! Bulan Desember ini banyak event besar!! Setelah kemarin ada seminar internasional, hari minggu lalu saya akhirnya bisa pergi menuju JEC untuk masuk ke 2 pameran besar... Yang satu pameran komputer, yang satu lagi pameran kuliner. Hm...mau masuk yang mana? Yah, dua-duanya aja deh. Biar tiket lebih murah.Rp 3.000,00 untuk dua acara itu. Kalau harga masing-masingnya jadi Rp 2.000,00/acara.
Oke,petualangan seorang diri ini dimulai..

Minggu, 05 Desember 2010

oleh-oleh dari seminar internasional "Food Safety and Food Security"

Tanggal 1 dan 2 Desember yang lalu saya menghadiri seminar internasional yang diselenggarakan salah satu Fakultas di UGM. Saya mengikuti acara ini berkat bujukan kakak tingkat saya. Yah, dengan harga yang lumayan mahal untuk kocek saya, acara yang berlangsung selama 2 hari ini pun akhirnya saya hadiri.

Oke, hari pertama cukup membuat saya frustasi. Pada hari itu saya juga harus mengikuti kunjungan industri untuk salah satu mata kuliah pilihan, setelah itu kakak tingkat saya ada yang ujian jatek (dan saya harus membantu persiapannya), lalu siangnya saya harus menjadi asisten salah satu praktikum. Yeah, bingung mau pilih yang mana.. Akhirnya saya izin dari kunjungan industri dan memilih mendengarkan seminar untuk sesi pertama. Sesi kedua saya keluar dan mengantar kakak tingkat saya untuk ujian jatek. Saya kembali tepat ketika sesi kedua berakhir, dan kemudian makan siang. Setelah makan siang, kembali ke kampus. Saya hanya menikmati satu sesi makan-makan hari itu... Rugi...

Hari kedua, saya hanya memiliki satu jadwal kuliah, jadi saya putuskan untuk bolos. Amanlah acara seminar. Tapi kok ya saya terlambat. Saya baru hadir ketika pembicara kedua maju. Haaa....saya nggak "dong" sama materinya.. Tunggu sampai materi trakhir....tunggu... Dari jadwal yang ada, memang pembicara terakhirlah yang akan memberi materi sesuai studi saya. Dan tada!!!! Ketika materi dimulai, pembicara ini bahkan lebih buruk dari materi kuliah. Membosankan.. Dan materinya juga bukan hal baru bagi saya. Sama dengan materi yang diberikan di kelas, tapi ini versi lebih buruknya. Tidur sajalah....

Sesi coffee break dan makan siang adalah favorit saya. Hal ini membuat saya lupa akan kekecewaan saya. Pokoknya makan sampai puaslah!!! Jadi tiket masuk yang saya bayar itu untuk satu tas beserta modul, makan siang, dan coffee break. Yeah....

Selasa, 30 November 2010

Oleh-oleh makan sendirian di Hokben

Hem..hari selasa ini saya menghabiskan waktu saya untuk berada di dalam kamar kos, guling-guling nggak jelas, bingung mikirin laporan yang enggan juga untuk selesai. Satu jam, dua jam, tiga jam, otak saya mulai panas dan perut ini sudah keroncongan. Saya belum makan dari pagi rupanya. Bingung juga merencanakan ke mana tujuan makan siang ini, sayang sekali menghabiskan uang untuk makan yang energinya tidak digunakan dengan optimal.

Aha! Ternyata masih ada kupon makan gratis setahun dari restoran makanan jepang, warisan dari kakak saya yang sekarang berada di jakarta. Pergilah saya ke sana. Makan siang sendirian! Terasa seperti anak ilang memang.... Anak ilang yang nggak punya uang.. Hehehe... (liat aja, clingak-clinguk sendirian, cuma bawa kupon gratisan)

Hari ini sedang ada pesta ulang tahun di restoran ini. Banyak anak TK betebaran. Saya tertarik melihat tingkah polah mereka. Sempat mengurungkan niat untuk memiliki anak kembar 3 setelah melihat segerombolan anak laki-laki berlari-lari di area bermain. Hm...kalau punya anak kembar 3 cowok semua, mau kayak apa bentuk rumah saya, lha kamar saya sendiri sudah berantakan. Apalagi kalau ditambah 3 anak kecil-kecil. Kasihan suami saya nanti. Hahahahaha (mengkhayal mode: ON)

Bicara tentang pesta ulang tahun anak, saya teringat pesta ulang tahun saya dulu. Saya, anak ke-2 dari 3 bersaudara adalah anak paling manja. Mungkin lebih tepatnya anak yang paling banyak maunya. Saya satu-satunya anak yang ulang tahunnya dirayakan. Pesta ulang tahun yang pertama adalah saat saya menginjak usia 5 tahun. Pesta yang kedua ketika saya kelas 5 SD. Saya malu untuk mengingat masa itu. Betapa tidak, saya meminta sesuatu yang luar biasa untuk keluarga saya. Pesta merupakan hal yang sangat..sangat...sangat besar waktu itu, sangat besar uang yang harus dikeluarkan.

Sayangnya, saya terlalu kecil waktu itu untuk mau tahu kesulitan yang ada. Saya besar di lingkungan yang luar biasa. Saya bersekolah di sekolah favorit nomor 1 di kota saya, di kelas unggulan pula. Sifat buruk saya, tidak mau kalah dari yang lain, sudah ada sejak saya kecil. Jadi, ketika ada seorang teman yang merayakan ulang tahun di sekolah, saya juga ingin. Teman yang ingin saya tiru dalam merayakan ulang tahun sebenarnya tidak bisa dibandingkan dengan saya, karena keluarganya tentu lebih segalanya dari keluarga saya.

Ibu selalu mengajarkan tentang bagaimana hidup bersahaja. Ketika saya meminta hal yang mewah, ibu tidak menolaknya, tapi memperlihatkan bahwa segala sesuatu bisa dilakukan dengan suka cita walau itu sederhana. Saya ingin ibu merayakan ulang tahun saya dengan mengadakan pesta di restoran cepat saji yang baru di kota saya. Ibu menolak secara halus dan menawarkan untuk merayakan ulang tahun saya dengan membagikan nasi kuning buatan ibu untuk teman-teman di sekolah. Waktu itu saya mengiyakan tapi juga menolak. Kenapa hanya nasi kuning?? Nggak mentereng, menurut saya. Ibu hanya tersenyum waktu itu. Dan ibu sendiri yang memasakkan nasi kuning hingga mengantarkannya ke sekolah saya, yang berjarak 5 km dari rumah dan cukup menyita waktu untuk mencapainya dengan menggunakan angkutan kota. Ibu saya membawanya sendirian!!!!

Saya sungguh malu sekarang. Melihat acara ulang tahun seorang anak siang ini mengingatkan saya tentang masa lalu. Mengingatkan saya betapa orang tua saya memanjakan dan menyayangi saya. Dan bertambah malu ketika saya hingga saat ini belum bisa hidup bersahaja dan selalu melarikan diri dari masalah yang datang. Oleh-oleh makan siang kali ini adalah semangat baru untuk berjuang, demi orang tua yang selalu berusaha dan berdoa untuk saya di rumah.