Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 15 Januari 2015

Masalah Dunia yang Sulit untuk Dipecahkan

Salah satu masalah dunia yang sampai sekarang menghantui makhluk di muka bumi ini adalah: “akan makan apa?”. Apalagi sebagai anak kos, permasalahan ini datang tidak hanya sekali dalam sehari. Makan bersama teman, diskusi dengan tema “akan makan apa?” akan menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Pun ketika makan sendirian. Kadang seringkali berakhir dengan melewatkan jam makan hanya untuk berpikir “akan makan apa?”.


Ini bukan hanya masalah untuk manusia yang hidup di kos-kosan, tapi untuk semua umat di dunia. Tanya saja pada para ibu rumah tangga. Tak jarang sampai ada rapat keluarga untuk menentukan menu harian. Lebih susah lagi kalau anggota keluarga yang dimintai pendapat menjawab dengan jawaban “apa aja” atau “terserah”. Kemudian kalau sudah dimasakkan masakan yang “terserah” si ibu, makanan tidak tersentuh.


Masalah ini benar-benar masalah seluruh umat, baik kaum miskin atau kaya. Untuk kaum miskin, “akan makan apa?” disebabkan tidak ada daya yang cukup untuk menghidangkan makanan, yang murah sekalipun. Untuk yang kaya, “akan makan apa” juga seringkali jadi masalah. Mau makan steak, kemarin sudah, mau makan caviar, dua hari lalu sudah, mau makan uang, rasanya nggak enak.


Masalah ini akan menjadi besar bagi orang yang peduli terhadap kesehatan, lingkungan, dan aspek lainnya. Barang ini tidak ada label halalnya, makanan itu tinggi kandungan gulanya, sedangkan yang ini produk dari perusahaan yang tidak peduli lingkungan. Kata teman saya, kalau tiap mau beli produk makanan harus baca labelnya, kita nggak akan beli apa-apa. Yah, begitulah manusia. Karena dianugerahi otak untuk berpikir, semua hal dipikirkan, termasuk makanan, salah satu bahan pokok untuk hidup.

0 komentar:

Posting Komentar