Nah, setelah satu minggu hanya berisi dengan kegiatan yang monoton (bangun siang-duduk di depan laptop-mandi-makan-nonton laptop(lagi)-makan-di depan laptop(lagi2)-tidur larut malam), hari sabtu ini saya putuskan untuk sekedar bermain,jauh-jauh dari yang namanya laporan. Udah eneg ini.... Bangun tidur, langsung kepikiran pergi ke rumah salah satu teman, Krisna! Yah, saya punya janji untuk main ke rumahnya. Ada banyak foto KKN yang belum sempat saya salin dari laptopnya. Oke, bangun-mandi-cuci motor-makan-cap cus!
Tujuan utama hari ini adalah:MENYALIN FOTO KKN. Sampai di rumahnya, malah nonton film. Dan tak lamanya sesudahnya (karena udah bosen juga) ada ide dari atas loteng buat pergi main.... Akan main ke mana kita? Ada yang tahu? Ada yang tahu? Tidak? Mari kita tanyakan ke peta... Oke, kita tidak sedang menonton Dora the Explorer (I know it). Krisna mencetuskan ide ke goa selarong yang (katanya) dekat dengan rumah simbahnya. Lalu, saya mencetuskan ide ke pantai Kuwaru. Alasannya ke pantai, karena saya rasa dekat jarak 2 lokasi itu (dan ternyata saya salah)
Goa Selarong
Ini dia goa yang konon merupakan tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Karena jaraknya lumayan dekat dengan rumah teman saya ini, agak menyesal juga kenapa tidak bersepeda saja. (sing: I want to ride my bicycle...I want to ride my bike..). Goa ini ternyata kecil, tidak seperti bayangan saya, goa yang dalam, gelap, penuh dengan misteri. Mungkin udah ditutup kali ya?
Dan di sini saya membuktikan bahwa teman saya ini bukan tour guide yang baik. Dudududu...saya pikir dia sudah tau dengan detil lokasi2 menarik. Tapi tak apalah, ini saatnya kami berpetualang, tanpa ada yang memimpin. Hal yang menjadi perhatian kami bukanlah goa selarong-nya, tapi air terjun. Sempat juga menjelajah ke atas, mencari aliran sungai, tapi tidak kami temukan (mungkin karena kurang jauh masuk ke pedalamannya). Akhirnya kami turun ke bawah untuk sekedar melepas lelah dan tentunya FOTO-FOTO!!!!
(well, kami memang lebih menyukai air terjun. Tapi bukan berarti melupakan goa-nya, hanya saja membutuhkan banyak bandwith untuk meng-upload-nya).
Pantai Kuwaru + Mercusuar
Ini bukan kali pertama saya pergi ke pantai ini. Tapi ini pertama kalinya Krisna pergi ke sana. Dan saya memilih melalui jalur Selarong-Srandakan-Kuwaru dibandingkan jalur saya sebelumnya, dengan alasan : agar ada pengalaman baru. Dan Krisna memiliki keinginan sangat besar untuk melihat KALI PROGO. Dan memang tampak dari jalan yang kami lalui (dengan susah payah berdiri di atas motor).
Saya suka sekali dengan pantai ini karena pantai ini memiliki banyak pohon cemara. Jadi, tidak perlu berpanas-panasan sepanjang hari di pantai yang tidak memiliki atap. Tampaknya teman saya ini sangat menyukai pantai ini. Dan mungkin ia menyesal tidak pergi ke sana sejak dulu. (hehehehehe). Lepas dari pantai Kuwaru, muncul ide untuk menyambangi mercusuar. Hal yang belum pernah teman saya lihat (oh,Na, besok lagi, kau harus lebih sering berpetualang bersama saya).
Bodohnya saya, saya lupa nama pantai yang ber-mercusuar itu.. Haaaa... Dan saya lebih bodoh lagi saya lupa arah untuk pergi ke sana. Ketika bertanya kepada warga lokal, tidak ada yang tahu. Bahkan hampir saja kami ke PandanSimo untuk melihat bangunan besar yang ternyata adalah pabrik ES BATU. Hedeeehh... Setelah berbincang cukup lama dengan ibu-ibu baik hati (yang dengan ikhlas meminjamkan mukenanya untuk kami, padahal kami sudah membawa), ibu itu teringat suatu bangunan besar yang memiliki lampu besar untuk melihat apakah ada penjajah datang. YAP, kami rasa itu adalah mercusuar yang kami maksud. Terima kasih banyak untuk ibu itu yang telah dengan tepat mengarahkan kami ke pantai GOA CEMARA. Mercusuar itu sendiri bukan berada di pantai goa cemara, melainkan PandanSari. Setelah menemukan mercusuar, kami hanya bermaksud untuk mengabadikan gambarnya dari kejauhan. Namun, melihat pintu komplek mercusuar yang sedikit terbuka, tergelitik juga rasa ingin tahu kami. Kami akhirnya menerobos. Dan akhirnya kami memiliki satu postulat yang kami susun untuk mengabadikan gambar mercusuar dari dekat. Dibutuhkan suata perhitungan detil menggunakan rumus phytagoras untuk dapat mendapatkan gambar mercusuar utuh dari dekat. Hahaha...
na..ini hasil perhitungan presisi untuk mendapatkan seluruh badan mercusuar(dengan separuh tertutup pohon)
Oke, itu semua petualangan saya bersama Krisna. Sehabis maghrib, saya memutuskan untuk pulang, sedangkan Krisna memutuskan untuk pergi ke Sekaten. Dan saya tidak tega mengganggu malam minggu sahabat saya ini. Di tengah perjalanan pulang, ada pikiran betapa menyedihkan berada di kos sendiri, tanpa teman. Karena itulah saya mengalihkan rute untuk pergi ke toko buku T***M**. Tidak ada niat untuk membeli buku awalnya. Tapi jiwa petualang saya masih membara, ingin rasanya membeli buku "Lima Sekawan" yang saya lupa pinjam dari Krisna.
Pencarian ini tampaknya percuma. Buku Lima Sekawan tidak ditemukan. Buku Lemony's snicket pun tidak. Dan saya menjatuhkan pilihan ke buku warna kuning bertuliskan "Diary Si Bocah Tengil". Oh, no, tampaknya otak saya masih terdistorsi. Saya mengeluarkan uang untuk membeli buku tak berguna ini.... Dengan uang makan saya!!! (masalah mau makan apa besok, pikirkan saja besok. Masalah dari mana uang untuk makan besok, tak usah dipikirkan).
Sesampai di kos, saya langsung membuka segel buku, menempelkan stiker harga di bagian sampul belakang, dan mulai membaca. Hahahahah...Buku ini kocak bener!!! Ternyata bukan saya saja yang memiliki masa kecil sedikit berbeda dengan orang kebanyakan.
(buku yang membuat saya tidak bisa tidur, terus dan menerus membaca)
Walau mata ini enggan menutup, saya rasa saya harus segera tidur. Setidaknya saya harus mengingat esok adalah hari minggu, dan lusa adalah senin. Yang artinya adalah DEADLINE LAPORAN!!!! Gyaaboooo.... Selamat malam semua...(atau harusnya pagi ya??? :P)
0 komentar:
Posting Komentar