Haha! Judul postingan kali ini sedikit aneh. Untuk terus menerus menulis hari keberapa di bulan ramadhan ini tampaknya memperlihatkan betapa jarangnya saya menulis dan berkegiatan. Tapi bagaimanapun saya mencoba untuk menulis daripada catatan harian saya menguap begitu saja atau hanya saya simpan sendirian. Toh di tulisan saya tidak banyak menulis mengenai kehidupan pribadi saya.
Kenapa harus belajar menjadi ibu rumah tangga? Karena itu adalah fitrah sebagai seorang wanita. Walau saya akan menjadi wanita karir nantinya, saya toh tetap harus mengurus rumah selayaknya ibu. Dan hingga saat ini saya masih berperilaku seperti anak kecil di rumah. Secara tidak langsung hati saya mulai menunjukkan sisi keibuan tanpa disadari. Banyak hal yang dalam otak saya bekerja selayaknya seorang ibu, contohnya mulai belajar memasak.
Oke, saya tertarik untuk memasak sejak lama, namun saya jarang melakukannya. Ketika di kos, yang membuat saya malas memasak adalah saat saya harus makan hasil masakan saya sendirian. Sangat tidak menyenangkan. Parahnya, ketika di rumah, saya juga jadi malas memasak karena jarang ada yang menghabiskan makanan hasil masakan saya kecuali saya sendiri. Mungkin hal ini terjadi karena masakan saya jarang memperhatikan penampilan.
Hari ini saya mendapatkan tips untuk membuat gorengan ketika menonton acara ITADAKIMASU di channel NHK. Dan sore ini juga langsung saya praktekkan. Hasilnya tidak mengecawakan secara penampilan. Namun, saya lupa pada segi rasa.Jamur goreng yang saya buat tidak ada rasanya! Haha, saya lupa menambahkan garam di adonan tepungnya. Oke, kalau begini lain kali saya akan lebih hati-hati. Setidaknya saya belajar untuk menggoreng dengan konsistensi adonan yang baik dan suhu penggorengan yang tepat. Adonan tepung yang saya buat masih memiliki beberapa bagian tepung yang menggumpal, hal ini bisa membuat hasil gorengan tidak basah oleh minyak. Selain itu suhu minyak sewaktu menggoreng harus cukup panas, namun tidak menggosongkan gorengan.
0 komentar:
Posting Komentar